Lombok Barat, NTB – Dalam Operasi Aman Nusa II Rinjani Tahun 2022, Penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK) di wilayah Kabupaten Lombok Barat menyisakan 887 ekor hewan ternak yang sakit.
Kabag Ops Polres Lombok Barat Kompol Dhafid Shiddiq, S.H.,S.I.K.,M.M mengatakan kali ini kesembuhan melebihi dari kasus baru hewan terjangkit.
“Untuk hewan ternak yang sembuh meningkat sebanyak 86 ekor dari hari sebelumnya. Sedangkan hewan peningkatan kasus hewan ternak yang terjangkit wabah sebanyak 83 ekor (0,98%) dari hari sebelumnya,” ungkapnya.
Berikut data terbaru perkembangan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di kabupaten Lombok Barat pada hari Jumat tanggal 29 Juli 2022.
Total hewan ternak terjangkit sebanyak 16.441 ekor (9,31%) (peningkatan), Hewan ternak yang masih sakit sebanyak 887 ekor (0,50%) (penurunan).
Kemudian Hewan ternak yang sembuh sebanyak 15.533 ekor (8,80%) (peningkatan), Mati sebanyak 14 ekor (0,02%), dan Potong paksa sebanyak 7 ekor (0,004%).
“Untuk hewan ternak mati dan potong paksa masih tetap, tidak ada peningkatan. Dalam artian tidak ada hewan penambahan hewan ternak yang mati atau potong paksa,” pungkasnya.
Menurutnya dari hasil presentase Evaluasi harian perkembangan wabah PMK di Kabupaten Lombok barat, pihaknya akan terus meningkatkan langkah pencegahan dan penindakan.
“Penindakan di sini dalam artian melakukan langkah-langkah penanganan, seperti pengobatan hingga pemberian vitamin,” katanya.
Sedangkahkan langkah-langkah pencegahan, seperti penyemprotan desinfektan pada kandang-kandang kumpul milik warga secara menyeluruh. Untuk menghambat penyebaran virus serta mencegah penyebaran virus.
“Sehingga tetap melaksanakan kegiatan penyekatan pada pintu-pintu masuk dan keluar hewan di pelabuhan Lembar dan Gilimas. Guna mencegah penyebaran wabah agar tidak semakin meluas,” tandasnya.