Tangerang, Kabarkriminal.online –
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Kalimantan Selatan berpartisipasi pada ajang Indonesia Prison Product and Art Festival (IPPAFest) 2025 yang digelar Ditjenpas di Pantai Aloha PIK 2, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (8/8) hingga Minggu (10/8).
Mengusung tema peringatan Hari Ulang Tahun Ke-80 Republik Indonesia “Merdeka Kreativitas Walau di Tempat Terbatas”, IPPAFest Aloha 2025 dibuka langsung oleh Menteri Imipas, Agus Andrianto.
“Saya sangat bangga dengan karya Warga Binaan. Pameran ini membuktikan seseorang yang pernah terjerat pidana bisa berubah menjadi positif jika dibina dengan benar. Harapannya, produk-produk ini dipasarkan lebih luas sekaligus mendorong pertumbuhan UMKM dan ekonomi kreatif nasional,” harapnya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Mashudi, menyebut IPPAFest sebagai wujud Pemasyarakatan dalam mendorong industri kreatif melalui pemberdayaan potensi yang dimiliki Warga Binaan.
“IPPAFest menjadi ajang mempromosikan sekaligus mendorong kewirausahaan dan industri kreatif melalui 7.519 produk UMKM dan 120 lukisan hasil karya Warga Binaan. Ada pula layanan informasi dan kesehatan, Griya Abhipraya, dan peragaan batik produk Warga Binaan,” terangnya.
Produk-produk unggulan yang dibawa Kalimantan Selatan ke IPPAFest antara lain batik Sasirangan, tas, lukisan, hingga aneka olahan makanan dan minuman. Seluruh karya tersebut merupakan hasil keterampilan yang dibina secara berkelanjutan dan telah memiliki kualitas yang bersaing di pasar nasional.
Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Kalimantan Selatan, Mulyadi, menyampaikan apresiasi atas kesempatan bagi WBP Kalimantan Selatan untuk tampil di panggung nasional.
“Partisipasi kami di IPPAFest 2025 membuktikan bahwa karya Warga Binaan Kalimantan Selatan tidak hanya memiliki nilai estetika, tetapi juga nilai ekonomi yang dapat membantu mereka membangun kemandirian setelah kembali ke masyarakat. Kami ingin menunjukkan bahwa di balik keterbatasan, ada potensi besar yang bisa berkembang dengan pembinaan yang tepat,” ujarnya.
Mulyadi menambahkan, ajang ini sekaligus menjadi sarana promosi dan membuka jejaring pasar baru bagi hasil karya WBP.
“Harapan kami, produk-produk ini semakin dikenal dan diminati masyarakat luas sehingga dapat menjadi modal awal bagi WBP untuk memulai usaha mandiri setelah bebas,” tambahnya.
Selain pameran produk, IPPAFest Aloha 2025 juga menyajikan pertunjukan seni daerah, lelang karya seni, dan penampilan spesial musisi yang juga WBP, Zul Zivilia, bersama band WBP Lapas Khusus Gunung Sindur. (arb)