Karang Intan, Kabarkriminal.online –
Dalam rangka memperkuat komitmen terhadap prinsip zero handphone dan narkoba serta menjaga ketertiban dan keamanan di dalam lembaga, Lapas Narkotika Kelas IIA Karang Intan menggelar razia rutin di kamar hunian warga binaan pada Rabu (7/8). Kegiatan ini menjadi wujud nyata upaya Lapas dalam membasmi peredaran barang terlarang dan mencegah potensi gangguan keamanan.
Razia dipimpin langsung oleh Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (Ka. KPLP) Rizki Akbar, didampingi Kasubag Tata Usaha Kuderi, Kasubsi Portatib Sri Wahyudi, serta diikuti oleh jajaran staf KPLP, komandan jaga, dan anggota regu pengamanan. Dengan pendekatan yang profesional dan humanis, seluruh area kamar hunian dan badan warga binaan digeledah secara menyeluruh.
Dalam pelaksanaan razia, petugas berhasil mengamankan sejumlah barang terlarang yang berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban, seperti korek api gas, sendok logam, gunting, benda logam tajam, alat rakitan, serta perlengkapan yang dimodifikasi secara tidak wajar. Barang-barang tersebut langsung diamankan dan didata untuk kemudian dimusnahkan sesuai prosedur yang berlaku.
Kalapas Narkotika Karang Intan, Edi Mulyono, menyampaikan bahwa razia ini adalah bentuk komitmen kuat jajaran pemasyarakatan dalam menjaga lingkungan tetap aman dan terbebas dari barang-barang terlarang.
“Kami tidak akan memberi ruang bagi praktik penyalahgunaan handphone dan narkoba di dalam Lapas. Razia ini adalah upaya preventif yang akan terus kami lakukan secara berkala dan terencana,” tegas Kalapas.
Senada dengan itu, Ka. KPLP Rizki Akbar menjelaskan bahwa razia adalah langkah deteksi dini yang krusial untuk menjaga stabilitas keamanan di lingkungan Lapas.
“Ini adalah bagian dari SOP keamanan kita. Lapas harus bersih dari alat komunikasi ilegal, benda tajam rakitan, dan segala bentuk pelanggaran yang bisa mengganggu suasana pembinaan,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, Lapas Narkotika Karang Intan menegaskan komitmennya untuk menciptakan suasana pemasyarakatan yang aman, tertib, bebas dari HP dan narkoba, serta mendukung iklim pembinaan yang positif dan produktif bagi seluruh warga binaan. (rhs)