P.siantar – Kabarkriminal.online
Dugaan praktik peredaran narkoba kembali mencuat di Kota Pematangsiantar. Kali ini, nama Umar Harahap disebut-sebut sebagai sosok yang diduga kuat mengendalikan jaringan narkoba di kawasan Bangsal, Kelurahan Melayu, Kecamatan Siantar Utara. Informasi yang beredar menyebutkan, aktivitas tersebut sudah berlangsung lama dan semakin marak belakangan ini, sehingga menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
Tidak sendiri, Umar Harahap diduga dibantu oleh seorang bernama Lolok yang berperan sebagai koordinator lapangan. Selain itu, ada pula Toga yang disebut-sebut bertugas membagi “stabil” atau uang tutup mulut kepada aparat penegak hukum (APH) serta sejumlah oknum wartawan. Dugaan praktik suap ini membuat aktivitas jaringan narkoba di kawasan Bangsal seolah tak tersentuh hukum.
Lebih ironis lagi, informasi yang beredar juga menyebutkan keberadaan puluhan “kenjiro” atau mata-mata yang ditempatkan di berbagai sudut kampung. Mereka berfungsi memantau setiap pergerakan orang asing yang masuk ke kawasan itu. Dengan sistem pengamanan berlapis, aktivitas ilegal yang diduga dijalankan Umar Harahap menjadi semakin sulit dijangkau oleh aparat penegak hukum.
Tidak hanya aparat dan oknum media yang disebut menerima bagian, sejumlah warga sekitar pun dikabarkan turut mendapat upeti. Bentuknya bukan hanya uang tunai, melainkan juga kebutuhan pokok berupa beras. Hal inilah yang diduga membuat masyarakat setempat memilih diam dan tutup mata, meskipun sadar bahwa wilayah mereka telah menjadi sarang peredaran narkoba.
Kondisi ini tentu menimbulkan keprihatinan mendalam. Alih-alih menjadi garda terdepan dalam menolak peredaran narkoba, sebagian warga justru dianggap terlibat secara tidak langsung dengan menerima imbalan. Praktik semacam ini dikhawatirkan akan memperkuat jaringan narkoba sekaligus melemahkan upaya pemberantasan yang tengah digencarkan pemerintah.
Sementara itu, Kasat Narkoba Polres Pematangsiantar, AKP Irwanta Sembiring, hingga berita ini diterbitkan belum berhasil dikonfirmasi terkait informasi tersebut. Padahal, Irwanta yang baru menjabat dikenal sebagai perwira yang tegas dalam penindakan dan berkomitmen mendukung program astacita Presiden Prabowo, khususnya dalam hal pemberantasan narkoba tanpa pandang bulu.
Harapan masyarakat kini tertuju pada komitmen Polres Pematangsiantar untuk segera menindaklanjuti dugaan ini. Jika tidak segera ditangani, dikhawatirkan jaringan peredaran narkoba di kawasan Bangsal akan semakin kuat dan meluas ke wilayah lain. Tindakan tegas diperlukan agar tidak tercipta kesan adanya pembiaran yang merusak kepercayaan publik terhadap aparat penegak hukum.
Warga Pematangsiantar berharap penegakan hukum dilakukan secara transparan, berkeadilan, dan konsisten. Tidak hanya menyasar pengguna, tetapi juga menindak para bandar dan pengendali jaringan narkoba. Penangkapan para pelaku diharapkan menjadi bukti nyata bahwa perang melawan narkoba bukan sekadar slogan, melainkan komitmen nyata demi menyelamatkan generasi bangsa dari ancaman narkotika.