GUNUNG SITOLI-Kabarkriminal.online
Rumah Tahanan (Rutan) Gunung Sitoli, Sumatera Utara, telah kembali kondusif pasca kericuhan yang sempat terjadi. Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) telah melakukan investigasi terkait peristiwa tersebut.
“Ditjenpas telah melakukan komunikasi dan penyelidikan terhadap peristiwa tersebut. Alhamdulillah saat ini kondisi telah kondusif,” kata Yudi Suseno, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sumatera Utara, Kamis (23/10). “Saat ini kami terus melakukan langkah-langkah agar peristiwa ini tidak terjadi lagi sehingga pembinaan dan pengamanan dapat berjalan baik,” imbuhnya.
Sebagai tindak lanjut, Kalapas Gunung Sitoli telah ditarik ke kantor wilayah. Berdasarkan hasil pendalaman sementara oleh Ditjenpas, akan dilanjutkan pemeriksaan kode etik dan disiplin bagi Kalapas dan pihak-pihak yang dianggap terlibat. Untuk sementara, Lapas Gunung Sitoli dipimpin oleh Pembina Keamanan Pemasyarakatan Ditjenpas Sumatera Utara, Eben Haezer Dipari.
Kericuhan sebelumnya dipicu oleh dugaan tindakan Kalapas Gunung Sitoli terhadap seorang warga binaan yang dianggap melanggar aturan mengenai pemberian makanan tambahan dari luar lapas. Pihak lapas melarang pemberian makanan lain selain yang sudah disiapkan dengan alasan keamanan.
“Terhadap warga binaan yang terluka karena insiden tersebut telah dilakukan perawatan, sudah kami informasikan juga kepada keluarganya,” kata Yudi. Ia menambahkan bahwa warga binaan tersebut akan bebas bersyarat pada bulan November berdasarkan Surat Keputusan Pembebasan Bersyarat dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.
Yudi juga menjelaskan bahwa Lapas Gunung Sitoli sering menerima pemindahan warga binaan dari lapas lain di Sumatera Utara, termasuk warga binaan yang bermasalah di lapas sebelumnya, sehingga membutuhkan penanganan khusus.
“Pembinaan, pengamanan, dan pelayanan sebagai bentuk pemenuhan hak-hak warga binaan merupakan salah satu prioritas kami, seperti yang selalu diingatkan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan dan Direktur Jenderal Pemasyarakatan,” tegas Yudi. “Kami tidak akan mentolerir semua jenis kekerasan baik yang dilakukan oleh petugas maupun warga binaan.”
Upaya pemulihan kondisi Lapas Gunung Sitoli dilakukan bekerjasama dengan TNI.






