Karang Intan, Kabarkriminal.online —
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Karang Intan terus memperkuat komitmennya dalam mendukung 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, khususnya pada poin “Memberdayakan Warga Binaan untuk Ketahanan Pangan.” Komitmen tersebut diwujudkan melalui kegiatan panen buah tomat di lahan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE), Selasa (21/10).
Kegiatan panen ini menjadi bagian dari program pembinaan kemandirian yang dijalankan secara berkelanjutan, dengan tujuan membekali warga binaan keterampilan praktis di bidang pertanian sekaligus menanamkan nilai kerja keras, tanggung jawab, dan gotong royong.
Panen tomat kali ini berhasil menghasilkan sekitar 15 kilogram buah tomat segar hasil kerja keras warga binaan yang tergabung dalam kegiatan kerja pertanian. Kegiatan dipimpin langsung oleh Kepala Seksi Kegiatan Kerja (Kasi Giatja) Indra Wahyudi, bersama Kepala Sub Seksi Bimbingan Kerja dan Lohan Kerja (Kasubsi Bimker Lohasker), Kepala Sub Seksi Sarana Kerja (Kasubsi Sarker), serta staf kegiatan kerja Lapas Narkotika Karang Intan. Pelaksanaan kegiatan berjalan lancar, tertib, dan disambut antusias oleh warga binaan.
Kepala Lapas Narkotika Karang Intan, Yugo Indra Wicaksi, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata pelaksanaan program pembinaan produktif yang selaras dengan arah kebijakan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan.
“Program ini tidak hanya berfokus pada pemenuhan kebutuhan internal Lapas, tetapi juga untuk menyiapkan warga binaan agar memiliki kemampuan nyata dan siap mandiri setelah bebas. Kami ingin menjadikan lahan ini sebagai wadah pembinaan yang produktif dan berkelanjutan, sejalan dengan semangat ketahanan pangan yang digagas oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan,” ungkap Kalapas.
Sementara itu, Kasi Giatja Indra Wahyudi menambahkan bahwa keberhasilan panen tomat ini merupakan hasil kerja keras dan semangat belajar warga binaan yang terus didampingi oleh petugas.
“Panen ini menjadi bukti bahwa warga binaan mampu menghasilkan produk pertanian yang berkualitas. Melalui pembinaan seperti ini, kami berharap mereka dapat memiliki bekal keterampilan dan semangat untuk hidup mandiri setelah bebas,” ujar Indra.
Hasil panen tomat seberat 15 kilogram tersebut akan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan dapur Lapas sekaligus sebagai bahan pelatihan pengolahan hasil pertanian bagi warga binaan. Ke depan, Lapas Narkotika Karang Intan berencana memperluas lahan produktif serta mengembangkan komoditas pertanian lain seperti cabai dan sayuran guna memperkuat kontribusi terhadap ketahanan pangan nasional.
Melalui langkah nyata ini, Lapas Narkotika Karang Intan menegaskan dukungannya terhadap 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, menjadikan pembinaan di Lapas tidak hanya bersifat edukatif tetapi juga produktif dan bernilai ekonomi. (rhs)