Kolaborasi CSR Pelindo Regional III Dan Lapas Kelas IIA Banjarmasin Diperkuat Lewat Survei Lapangan

Banjarmasin, Kabarkriminal.online

Lapas Kelas IIA Banjarmasin menerima kunjungan Tim Pengawas PT Pelindo Regional III yang dipimpin Subandi, Kamis (13/11), dalam rangka survei awal untuk melihat langsung kondisi, potensi, serta kebutuhan program kemandirian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Survei ini merupakan langkah awal sebelum Pelindo menyalurkan dukungan Corporate Social Responsibility (CSR) secara tepat sasaran.

Hadir dalam kegiatan tersebut Kasi Giatja Hazairin, Kasubsi Bimbingan Kerja dan Pengelolaan Hasil Kerja Ikrar Aulia, Kasubsi Sarana Kerja Suratno, Staf Giatja, serta para WBP yang mengikuti program kemandirian.

Kepala Lapas Kelas IIA Banjarmasin, Akhmad Herriansyah, melalui Kasi Giatja Hazairin, menyampaikan apresiasi atas dilaksanakannya survei ini.

“Kami menyambut baik survei dari Pelindo. Langkah ini penting agar bantuan yang akan diberikan benar-benar sesuai kebutuhan dan bisa membuka peluang baru bagi para WBP,” ujar Hazairin menyampaikan pesan Kalapas.

Subandi menjelaskan bahwa PT Pelindo Regional III ingin memastikan bahwa program CSR yang direncanakan benar-benar menyentuh kebutuhan riil Lapas dan WBP.

“Kami ingin memastikan bahwa dukungan yang nanti kami berikan tepat sasaran. Survei ini membantu kami melihat langsung kondisi di lapangan agar program yang dijalankan membawa dampak nyata bagi WBP,” jelasnya.

Para WBP pun menyambut positif rencana kerja sama tersebut.

“Kami senang banget waktu dengar ada survei dari Pelindo. Artinya kami diperhatiin dan ada peluang baru buat belajar. Semoga nanti benar-benar terwujud, karena kami butuh banget program seperti ini,” ujar salah satu WBP.

Dalam survei tersebut, Pelindo Regional III meninjau potensi pengembangan pelatihan seperti pembuatan dan bordir Sasirangan, sablon dengan metode heat press, hingga kerajinan batok kelapa. Selain itu, Pelindo juga mencermati kebutuhan fasilitas yang dapat mendukung program kemandirian, mulai dari alat pertanian, alat perikanan, hingga peralatan daur ulang sampah organik dan non-organik. Semua temuan ini akan menjadi dasar penyusunan program CSR agar manfaatnya lebih terarah dan berkelanjutan.

Lapas Banjarmasin berharap survei ini menjadi pijakan awal menuju kolaborasi yang berkelanjutan dan berdampak. Dengan dukungan dari berbagai pihak, Lapas berkomitmen memperkuat pembinaan kemandirian yang relevan, manusiawi, dan memberi harapan baru bagi para WBP untuk membangun masa depan yang lebih baik. (Humas Lapas Kelas IIA Banjarmasin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *