Banjarmasin, Kabarkriminal.online –
Selasa (18/11) pagi, suasana khusyuk memenuhi Gereja Oikumene Lapas Kelas IIA Banjarmasin saat seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Kristiani mengikuti Ibadah Rutin Bulanan Pelayanan dari Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB). Kegiatan dipimpin oleh Vik. Tiara Al Zamzami Setianingrum, S.Th, dengan mengangkat tema renungan dari Kitab Perjanjian Baru Filipi 4:4–7 mengenai Nasihat-nasihat Terakhir.
Ibadah dimulai dengan pujian dan penyembahan, dilanjutkan dengan penyampaian firman. Dalam khotbahnya, Vik. Tiara menekankan pesan penting mengenai sikap tidak mengkhawatirkan apa pun dan menyerahkan segala beban hidup kepada Tuhan.
“Setiap kekhawatiran yang kita serahkan kepada Tuhan bukan hanya meredakan beban, tetapi membuka ruang bagi damai sejahtera-Nya untuk masuk. Damai itulah yang memelihara hati kita, bahkan ketika hidup sedang tidak mudah,” ujar Vik. Tiara Al Zamzami Setianingrum, S.Th.
Melalui renungan ini, para WBP diajak memahami bahwa damai sejahtera dari Tuhan mampu menjaga hati dan pikiran manusia, memberikan ketenangan batin, serta menuntun setiap orang untuk menjaga hubungan yang penuh kasih dengan sesama.
Pembina Gereja Oikumene, Erik Simanjuntak, turut memberikan penguatan bagi para WBP.
“Janji Allah tentang damai sejahtera diberikan ketika kita menyerahkan kekhawatiran melalui doa dan syukur. Damai itu yang melindungi kita dari kecemasan dan memberi ketenangan batin yang tidak dapat dijelaskan,” ungkapnya.
Ibadah bulanan ini menjadi wadah pembinaan kerohanian yang konsisten di Lapas Banjarmasin, sekaligus ruang bagi WBP untuk menumbuhkan iman, menenangkan diri, dan memperbaiki kualitas spiritual selama menjalani masa pembinaan. (Humas Lapas Kelas IIA Banjarmasin)






