Banjarmasin, Kabarkriminal.online –
Lapas Kelas IIA Banjarmasin resmi membuka Pekan Lomba Islami dengan menggelar lomba adzan pada Jumat (28/6). Sebanyak 31 warga binaan antusias mengikuti perlombaan perdana ini yang berlangsung di Masjid Baabud Taqwa.
Lomba adzan menjadi pembuka rangkaian kegiatan religius yang dirancang untuk membina keimanan dan memperkuat nilai-nilai spiritual warga binaan di bulan Muharram 1447 H. Dalam pelaksanaannya, lomba ini dinilai oleh tiga orang juri dari kalangan pembina keagamaan Lapas.
Aspek penilaian lomba difokuskan pada ketepatan makhārijul huruf (tempat keluarnya huruf-huruf hijaiyah), penerapan tajwid, serta penguasaan nada adzan. Peserta diberi kesempatan menampilkan kemampuan terbaik mereka dalam melantunkan panggilan suci umat Islam.
Salah satu juri lomba menjelaskan pentingnya memperhatikan tajwid dalam adzan.
“Secara hukum, memang tajwid tidak menjadi syarat sah adzan. Namun sangat dianjurkan untuk membaca adzan sesuai dengan kaidah tajwid agar makna lafaznya tidak berubah dan terdengar lebih indah,” ungkapnya.
Senada dengan itu, juri lainnya menambahkan pentingnya menjaga makhārijul huruf dalam pelafalan adzan.
“Ya, adzan perlu memperhatikan makhārijul huruf. Meskipun tidak ada ketentuan tajwid khusus untuk adzan seperti dalam Al-Qur’an, menjaga hak-hak huruf, termasuk makhārijul huruf dan sifat-sifat huruf, adalah sunnah. Seorang muadzin wajib menjaga lafaz adzan agar tidak mengubah maknanya,” terangnya.
Salah satu peserta mengaku bangga bisa tampil dalam lomba ini.
“Kami belajar dari bimbingan para ustadz di sini, dan lewat lomba seperti ini, ilmu kami bisa diuji dan dilatih,” katanya.
Lomba adzan menjadi awal dari sejumlah cabang lomba lain dalam Pekan Islami, seperti lomba hafalan surah pilihan, kaligrafi, dan khatib yang akan digelar sepanjang sepekan. (Lapas Banjarmasin)