Diduga Langgar UU Pers, SMSI Resmi Laporkan Komisioner KPU Kota Gunungsitoli di Polres Nias

Nasional108 Dilihat

Gunungsitoli//Kabarkriminal.Online

Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kepulauan Nias resmi melaporkan  Komisioner KPU Kota Gunungsitoli dan Sekretarisnya di Polres Nias, Rabu (11/9/2024).

Pelaporan itu terkait tindakan Komisioner KPU Kota Gunungsitoli yang menghalang halangi wartawan atau  pers  saat  menjalankan tugas jurnalistik liputan  pendaftaran Bapaslon Pilkada 2024 di Kantor KPU Kota Gunungsitoli, Rabu, 28 Agustus 2024 lalu.

” Hari ini kami resmi melaporkan Komisioner KPU Kota Gunungsitoli dan Sekretarisnya terkait tindakan yang menghambat atau menghalangi  kemerdekaan pers. dan  pengaduan ini sudah diterima bagian SIUM. Polres Nias,” ujar ketua,  Suarman Telaumbanua didampingi Sekretaris SMSI Kepulauan Nias Krispinus K Zebua , Bendahara Kurniawan Zendrato dan sejumlah jurnalis lainnya   usai menyampaikan  laporan pengaduan tersebut di Polres Nias.

Menurut Suarman Telaumbanua, bahwa kehadiran wartawan atau pers pada acara pendaftaran Bapaslon di Kantor KPU Kota Gunungsitoli itu adalah  amanat Undang Undang Nomor 40 Tahun 1999  tentang Pers.

Namun pada saat pendaftaran Bapaslon, Komisioner KPU Kota Gunungsitoli melarang wartawan mendokumentasikan foto acara penyerahan berkas pendaftaran Bapaslon. Bahkan  menghalangi wartawan  yang sedang melakukan tugas liputan,  yang dilakukan oleh tenaga pengamanan internal KPU Kota Gunungsitoli.

Suarman Telaumbanua mengatakan, bahwa tindakan Komisioner KPU Kota Gunungsitoli   menghalangi Pers saat menjalankan tugas sama halnya dengan tidak menjamin kemerdekaan pers. Bahkan adanya upaya  Komisioner KPU Kota Gunungsitoli  mematikan kebebasan pers.

Pihaknya juga menilai bahwa tindakan Komisioner KPU Kota Gunungsitoli menghalangi Pers telah menunjukan sikap merongrong pers sebagai pilar demokrasi ke empat di NKRI.

“Kami menilai tindakan Komisioner KPU Kota Gunungsitoli tersebut tidak sejalan dan tidak mendukung program organisasi pers, dewan pers dan pemerintah dalam mengembangkan pers yang bebas dan bertanggungjawab,”  jelasnya.

Menurutnya, bahwa tindakan Komisioner KPU Kota Gunungsitoli itu menghambat kebebasan pers telah mengakibatkan kerugian pada kebebasan pers yang dijamin sebagai hak setiap warga negara.

Membawa kerugian kepada perusahaan pers karena tidak adanya karya jurnalistik yang disertai dengan dokumentasi foto dari wartawannya,  serta kerugian bagi publik pembaca tidak mengetahui informasi dari media yang memproduksi karya jurnalistik mengenai pendaftaran Bapaslon itu seperti apa.

“Tindakan yang dilakukan Komisioner KPU Kota Gunungsitoli itu sangat bertentangan dengan  UU Pers nomor 40, dan diduga kuat melanggar  pasal 4, pasal 1 dan Pasal 18. Kami meminta kepada Bapak Kapolres Nias untuk memproses secara hukum ke 5 Komisioner tersebut   beserta sekretariatnya,” harapnya.

Laporan SMSI tersebut dikatakannya  dalam bentuk Dumas, tembusannya kepada Kapolri, Ketua Dewan Pers, Ketua Umum SMSI, Kapolda Sumatera Utara, dan Ketua SMSI Propinsi Sumatera Utara.

“Sebenarnya para jurnalis yang mengalami  tindakan Komisioner KPU Kota Gunungsitoli itu sudah menunggu lama bila ada  permohonan maaf kepada media.  Namun  ke 5 Komisioner  tersebut  belum ada etiket baik hingga dibuatkan pelaporan ini,” sebutnya.

Di tempat terpisah, Kasi Humas Polres Nias, Iptu Osiduhugo Daeli saat dikonfirmasi membenarkan laporan  SMSI tersebut sudah diterima pihaknya. Dikatakan, laporan  dalam bentuk Dumas  dan selanjutnya akan diproses.

Pewarta : Makmur Gulo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *