Banjarmasin, Kabarkriminal.online –
Lapas Kelas IIA Banjarmasin tak hanya membina melalui kegiatan keterampilan dan keagamaan, tetapi juga lewat literasi. Di balik jeruji, semangat untuk belajar dan memperbaiki diri terus tumbuh. Hal itu tampak pada suasana Sabtu (25/10) pagi, ketika Perpustakaan Lapas Banjarmasin tampak ramai oleh warga binaan yang datang membaca dan meminjam buku.
Dalam sepekan terakhir, perpustakaan mencatat peningkatan jumlah pengunjung dan peminjam buku. Dari sebelumnya rata-rata 30 orang per hari, kini meningkat menjadi 40 orang per hari, dengan total 115 buku yang dipinjam untuk dibaca oleh warga binaan pemasyarakatan (WBP).
Pengelola perpustakaan, Bang Erick, menyampaikan rasa syukurnya atas meningkatnya minat baca WBP.
“Alhamdulillah, pengunjung dan peminjam buku makin banyak. Harapan saya ke depannya, semakin banyak WBP yang datang ke perpustakaan untuk membaca dan meminjam buku. Semoga juga pegawai bisa menambah koleksi buku agar bacaan di sini semakin lengkap,” ujarnya penuh semangat.
Salah satu pengunjung, Marhan dari Blok D11, mengungkapkan rasa senangnya.
“Adanya perpustakaan di Lapas Kelas IIA Banjarmasin ini sangat bagus. Saya senang bisa membaca bersama teman-teman di sini. Harapan saya semoga buku-bukunya bisa diperbarui lagi, karena hampir semua buku sudah kami baca. Buku yang sering saya baca biasanya tentang agama Islam,” katanya sambil tersenyum.
Senada, Bayu dari Blok D11 juga berbagi kesannya.
“Sangat bagus, bisa menambah ilmu dari buku-buku yang saya baca. Harapannya ke depan semoga koleksi buku di perpustakaan diperbarui lagi, biar lebih seru. Saya sendiri sering membaca buku tentang tanaman,” tuturnya antusias.
Kalapas Lapas Kelas IIA Banjarmasin, Akhmad Herriansyah melalui Kasubsi Bimkemaswat Muhammad Ansyari menyampaikan bahwa kegiatan perpustakaan ini merupakan bagian dari pembinaan kepribadian di bidang literasi.
“Kami terus mendorong agar WBP gemar membaca, karena dari membaca mereka bisa membuka wawasan, menumbuhkan semangat belajar, dan membangun karakter yang lebih baik,” ujarnya.
Dengan meningkatnya kunjungan ke perpustakaan, Lapas Banjarmasin menegaskan komitmennya bahwa pembinaan bukan hanya soal keterampilan, tetapi juga tentang membentuk cara berpikir yang lebih luas, sebab setiap buku yang dibuka, adalah langkah menuju perubahan diri. (Humas Lapas Kelas IIA Banjarmasin)







