Karang Intan, Kabarkriminal.online –
Lapas Narkotika Kelas IIA Karang Intan melaksanakan kegiatan Penguatan Materi dan Pembekalan bagi Calon Peserta Program Pemagangan Lulusan Perguruan Tinggi Batch II Kementerian Ketenagakerjaan yang ditempatkan di lingkungan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, Selasa (18/11). Kegiatan yang berlangsung di Aula Lapas ini dipimpin langsung oleh Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Karang Intan, Yugo Indra Wicaksi beserta Pejabat Struktural.
Program pemagangan yang digagas Kementerian Ketenagakerjaan ini merupakan bagian dari strategi nasional untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja, sejalan dengan Asta Cita Presiden dan paket kebijakan ekonomi yang mendorong percepatan penyerapan tenaga kerja.
Melalui program ini, lulusan perguruan tinggi diharapkan mampu menjembatani kesenjangan antara dunia pendidikan dan dunia kerja melalui peningkatan kompetensi praktis.
Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Karang Intan, Yugo Indra Wicaksi, membuka kegiatan dengan memberikan arahan, penguatan, serta penjelasan mengenai sistem kerja, etika, budaya organisasi, dan tata tertib yang berlaku. Ia menegaskan pentingnya sikap profesional, berintegritas, dan berkomitmen selama menjalani masa pemagangan.
“Pemagangan ini bukan hanya tentang belajar bekerja, tetapi juga membentuk karakter, etika, dan profesionalisme. Kami berharap peserta mampu menunjukkan dedikasi dan kesiapan untuk berkontribusi secara nyata,” ujar Kalapas.
Pembekalan kemudian dilanjutkan dengan pemaparan teknis oleh para pejabat struktural mengenai alur pelaksanaan magang, sistem penempatan, mekanisme pendampingan mentor, hingga pemahaman proses bisnis utama pemasyarakatan, meliputi pembinaan, keamanan, administrasi, dan layanan publik. Penjelasan mengenai kesesuaian program studi peserta dengan unit penempatan juga ditekankan agar kontribusi mereka lebih optimal.
Dalam kegiatan tersebut, Kasubag Tata Usaha Lapas Narkotika Karang Intan, Kuderi, turut memberikan penguatan materi terkait tata kelola administrasi dan kedisiplinan.
“Kami ingin memastikan bahwa peserta tidak hanya siap secara kompetensi, tetapi juga memahami aspek administrasi, kedisiplinan, serta standar kerja birokrasi. Hal ini penting agar proses magang berjalan terarah dan sesuai pedoman Kemnaker,” ungkap Kuderi.
Sebagai bagian dari pemetaan awal, kegiatan juga diisi dengan sesi wawancara singkat kepada seluruh peserta magang. Wawancara ini dilakukan untuk menggali motivasi, kesiapan mental, dan pemahaman dasar peserta mengenai tugas-tugas di lingkungan pemasyarakatan.
Salah satu peserta magang, Rasya Aulia Rahmah, turut menyampaikan kesan dan motivasinya setelah mengikuti pembekalan.
“Kegiatan ini sangat membantu saya memahami bagaimana sistem kerja dan budaya organisasi di Lapas. Penjelasan dari para pejabat membuat saya semakin siap dan termotivasi untuk belajar serta berkontribusi selama masa magang,” ujarnya.
Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung dengan tertib dan lancar. Pembekalan ini diharapkan menjadi langkah awal bagi para peserta untuk memperoleh pengalaman kerja nyata, memperluas wawasan, serta meningkatkan kapasitas mereka dalam memahami tata kelola pemasyarakatan. Dengan bekal pemahaman yang lebih kuat, para peserta diharapkan dapat menjalani program pemagangan dengan optimal dan profesional. (rhs)












