Banjarmasin, Kabarkriminal.online –
Senin pagi (17/11), Lapangan dalam Lapas Kelas IIA Banjarmasin dipenuhi barisan Pejabat Struktural, Petugas Lapas, dan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang mengikuti Upacara Bendera Hari Kesadaran Nasional. Udara pagi terasa lembut, namun atmosfernya penuh semangat menyalakan kembali nilai pengabdian yang telah dijaga sejak lama.
Kepala Lapas Kelas IIA Banjarmasin, Akhmad Herriansyah, bertindak sebagai Inspektur Upacara, Kasi Binadik Gunadi yang bertugas sebagai Perwira Upacara, sementara Kasubsi Bimkemaswat Muhammad Ansyari menjadi Pemimpin Upacara. Barisan tampak rapi dan berdisiplin, mencerminkan kesungguhan seluruh peserta dalam memperingati momen nasional ini.
Dalam amanatnya, Kalapas menyampaikan pesan pertama yang mengajak seluruh peserta untuk kembali menata kesadaran.
“Hari ini, kita memperingati Hari Kesadaran Nasional, sebuah momen penting untuk merefleksikan kembali tujuan dan makna dari pelaksanaan tugas kita sebagai petugas dan warga binaan di lembaga pemasyarakatan.”
Beliau kemudian menekankan komitmen petugas sebagai garda terdepan pemasyarakatan.
“Bagi petugas, hari ini adalah kesempatan untuk meneguhkan kembali komitmen kita dalam menjalankan tugas dengan integritas, profesionalisme, dan empati.”
Pesan berikutnya ditujukan khusus untuk para WBP.
“Bagi warga binaan, jadikanlah hari ini sebagai momen menata ulang langkah. Kesalahan masa lalu jangan menjadi tembok yang menghalangi masa depan yang lebih baik.”
Sebagai penutup amanat, Kalapas mengajak seluruh peserta untuk berjalan bersama dalam semangat perubahan.
“Mari kita bekerja sama menciptakan lingkungan yang aman, sehat, dan produktif. Kita semua punya peluang untuk berubah dan menjadi pribadi yang lebih baik.”
Upacara pengibaran bendera berlangsung hening dan khidmat, menghadirkan suasana reflektif yang menyentuh baik petugas maupun warga binaan. Nilai kesadaran berbangsa dan bermoral terasa kuat mengisi lapangan upacara.
Di akhir kegiatan, Kalapas menyampaikan apresiasinya atas kekompakan seluruh jajaran.
“Upacara ini bukan sekadar seremoni, tetapi ruang untuk kembali menyalakan kesadaran dan tanggung jawab dalam setiap langkah,” ujarnya melalui jajaran struktural.
Rangkaian upacara ditutup dengan doa bersama singkat, menenangkan, dan penuh harapan. Hari itu, bendera berkibar tidak hanya di langit Lapas, tetapi juga di hati mereka yang ingin tumbuh dan berubah. (Humas Lapas Kelas IIA Banjarmasin)












