Banjarmasin, Kabarkriminal.online –
Sabtu (15/11) pagi di Lapas Kelas IIA Banjarmasin terasa berbeda bagi Muhammad Saidillah, salah satu Petugas Pramuka Warga Binaan yang bertugas menyambut tamu. Dengan seragam rapi dan langkah mantap, ia berdiri di pintu layanan kunjungan tempat setiap pertemuan dimulai dengan harapan.
Dari sudut pandangnya, tugas ini bukan sekadar rutinitas. Ia menuturkan bagaimana setiap tamu yang datang membawa cerita dan perasaan masing-masing.
“Kadang mereka datang dengan wajah cemas, kadang rindu, kadang penuh semangat. Tugas kami adalah bikin mereka merasa aman dan dihargai sejak pertama melangkah masuk,” ujarnya.
Bersama rekannya, Muhammad Riduan, Saidillah membantu membawakan barang bawaan pengunjung. Bagi mereka, menyapa dengan sopan dan bertindak sigap adalah bentuk kecil dari penghormatan juga latihan untuk memperbaiki diri.
Saidillah juga mengakui bahwa menjalankan tugas pramuka memberi arti baru dalam masa pembinaannya.
“Di sini saya belajar apa itu tanggung jawab. Gimana caranya melayani dengan ikhlas. Rasanya kayak mengembalikan sedikit kebaikan yang dulu mungkin sempat saya abaikan,” tuturnya.
Program penugasan pramuka ini menjadi bagian dari pembinaan kepribadian yang terus dikembangkan di Lapas Banjarmasin membangun disiplin, etika, dan kemampuan berinteraksi yang bermanfaat ketika kelak kembali ke masyarakat.
Kepala Lapas Kelas IIA Banjarmasin, Akhmad Herriansyah, melalui jajaran Seksi Binadik, menyampaikan apresiasinya atas kontribusi para WBP.
“Setiap tugas yang mereka jalankan adalah proses pembelajaran. Kami ingin mereka pulang nanti dengan bekal mental dan karakter yang lebih kuat,” ungkapnya.
Kisah singkat dari pintu gerbang ini menjadi pengingat bahwa perubahan sering kali tumbuh dari langkah-langkah kecil dari salam pertama, dari senyum yang tulus, dan dari kerendahan hati untuk melayani. (Humas Lapas Kelas IIA Banjarmasin)







